Amalan-Amalan Pembuka Pintu Rezeki

Mendapatkan rezeki merupakan kenikmatan besar yang diberikan oleh Allah azza wa jalla kepada setiap makhluk-Nya. Rezeki hanya datang kepada mereka yang bekerja keras untuk mendapatkannya dan juga senantiasa beribadah beramal sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya.  Allah subhanahu wa ta’ala telah menyediakan berbagai amalan yang dapat membuka pintu rezeki, baik yang berupa materi ataupun non-materi. Berikut…

Kisah Abu Ubaidah Sang Panglima kaum muslimin yang abadi

Abu Ubaidah bin Al-Jarrah: Pahlawan yang Abadi

Ia adalah Amir bin Abdullah Al-Jarrah, atau yang dikenal dengan nama Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, salah satu sahabat Nabi yang sangat dihormati. Abu Ubaidah lahir di Mekkah pada tahun 583 M. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah merupakan sahabat yang termasuk dalam golongan as-sabiqun al-awwalun (golongan yang pertama masuk islam). Ia juga dikenal dengan gelar al-ummah (penjaga…

Sikap Tegas Umar bin Khathab dalam Memimpin

Biografi Singkat Umar bin Khathab Umar bin Khathab merupakan salah satu sahabat yang dijamin surga. Nama lengkap beliau adalah Abu Hafsh Umar bin Khathab bin Nufail bin Abdil Uzza bin Adi bin Ka’ab bin Lu’aiy bin Ghalib Al-Qurasy. Beliau dijuluki dengan Al-Faruq, karena beliaulah yang menampakkan islamnya secara terang-terangan di kota Mekkah. Dan karenanya Allah…

Kritik dan Saran

KRITIK & SARANNamaKolom ini opsional, anda dapat memberi tahu ataupun tidak.Status AndaMohon pilih…Guru/UstadzPegawaiSantriWali SantriAlumniLainnyaKolom ini opsional, anda dapat memberi tahu ataupun tidak.Saran anda untuk lokasi?Mohon pilih…MQ1MQ2MQ3MQ KeseluruhanKolom ini opsional, anda dapat memberi tahu ataupun tidak.Saran anda untuk program?Mohon pilih…SDSMPSMATahfidzMahad AlySeluruh ProgramKolom ini opsional, anda dapat memberi tahu ataupun tidak.Kritik dan Saran anda*Kolom ini wajib diisi,…

Anak Yang Sholeh Adalah Dari Hidayah Allah Yang Patut Diingat oleh Ortu Ada suatu hal yang perlu dipahami oleh setiap ortu ketika mendidik anak. Kita memang ingin sekali menjadikan anak dan keturunan kita sebagai anak sholih. Kita ingin mereka menjadi anak yang baik. Kita ingin agar mereka menjadi anak yang berbakti dan taat. Namun, ada suatu hal yang kita sering lupakan. Kita memang sudah berusaha mendidik mereka dengan pendidikan yang baik dan berkualitas. Bahkan mereka juga kita wajibkan masuk TPA atau masuk pondok pesantren. Namun kadangkala, kita hanya bersandar pada usaha kita semata, tanpa mau melirik bahwa hidayah dan petunjuk adalah di tangan Allah termasuk hidayah pada anak dan keturunan kita. Walaupun kita telah pontang panting dengan melakukan berbagai sebab, namun jika Allah menakdirkan berbeda, lantas apa yang bisa kita perbuat. Selayaknya kita banyak merenungkan ayat-ayat semacam ini: مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’rof : 178) فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena sedih terhadap mereka.” (QS. Fathir : 8 ) وَلَوْ شِئْنَا لَآَتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا “Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk baginya.” (QS. As Sajdah : 13) وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآَمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.” (QS. Yunus : 99) Mengambil Pelajaran dari Kisah Nuh dan Anaknya Lihatlah pula pada kisah Nabi Allah Nuh ‘alaihis salam. Dia mengatakan pada anaknya , يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ “Hai anakku, naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” (QS. Hud : 42) Namun Allah tidak menginginkan anak ini mendapat hidayah. Anak Nabi Nuh malah menjawab, سَآَوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ “Aku akan mencari perlindungan ke gunung saja yang dapat melindungiku dari air bah.” (QS. Hud : 43) Nabi Nuh berkata, لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ “Tidak ada yang dapat melindungimu hari ini dari azab Allah, selain yang Allah rahmati.” (QS. Hud : 43) Nuh pun berdoa lagi pada Allah karena kasihan pada anaknya, رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janjiMU itulah yang benar dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” (QS. Hud : 45) Allah tidak suka dengan perkataan Nuh tersebut, يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ “Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya dia telah berbuat yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui hakekatnya. Sesungguhnya Aku memperingatkan padamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS. Hud : 46) Lihatlah saudaraku dan perhatikanlah dengan baik-baik kisah Nuh ini. Beliau sudah berusaha keras agar anaknya mendapat hidayah, namun Allah berkehendak lain. Oleh karena itu, janganlah kita lupa untuk selalu memohon pada Allah agar Allah selalu memberi keberkahan dan penyejuk mata pada anak dan keturunan kita, di samping usaha dan sebab yang kita lakukan. Sumber:  https://rumaysho.com/12-anak-sholeh-adalah-hidayah-dari-allah.html

Anak Yang Sholeh Adalah Dari Hidayah Allah

Anak Yang Sholeh Adalah Dari Hidayah Allah Yang Patut Diingat oleh Ortu Ada suatu hal yang perlu dipahami oleh setiap ortu ketika mendidik anak. Kita memang ingin sekali menjadikan anak dan keturunan kita sebagai anak sholih. Kita ingin mereka menjadi anak yang baik. Kita ingin agar mereka menjadi anak yang berbakti dan taat. Namun, ada…

Kisah Inspiratif Dari Seorang Ibu Seorang ibu adalah kunci dari keberhasilan seorang anak, meskipun ayah juga mempunyai andil dalam hal tersebut, tetapi anak lebih sering berinteraksi dengan ibu sejak buaian hingga dia beranjak dewasa. Ibu mendidik seorang anak sejak dia belajar merangkak hingga berjalan, peran nya sangat menentukan keberhasilan anak di masa-masa emas. maka dari itu Rasulullahu shallallahu 'alaihi wa sallam menasehati keapda ummat nya untuk selalu hormat kepada kedua orangtuanya terkhusus kepada Ibu nya. Rasulullahu shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi: يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan). Syaikh Fadhlullah Al Jilani, ulama India, mengomentari hadits ini: “ibu lebih diutamakan daripada ayah secara ijma dalam perbuatan baik, karena dalam hadits ini bagi ibu ada 3x kali bagian dari yang didapatkan ayah. Hal ini karena kesulitan yang dirasakan ibu ketika hamil, bahkan terkadang ia bisa meninggal ketika itu. Dan penderitaannya tidak berkurang ketika ia melahirkan. Kemudian cobaan yang ia alami mulai dari masa menyusui hingga anaknya besar dan bisa mengurus diri sendiri. Ini hanya dirasakan oleh ibu [Dinukil dari Fiqhul Ta’amul ma’al Walidain, hal. 17]. Salah satu kisah yang menginspirasi adalah ibunda Imam Ahmad Bin Hanbal Rahimahullah, dikisahkan bahwa ibunda beliau selalu membangungkan sang imam sebelum subuh untuk bersiap sholat subuh berjamaah padahal saat itu usia Imam Ahmad masih terbilang anak-anak. tetapi ibunda beliau sudah membiasakan kepada anak nya kebiasaan yang baik. Setelah sholat subuh beliau mengikuti kajian atau majlis yang ada di masjid tersebut hingga matahari terbit. hingga singkat cerita beliau pun tumbuh dengan menghafal al quran dan hadits hingga menjadi seorang imam besar untuk umat islam. Inilah penting nya peran seorang ibu, dia harus bisa membimbing anak nya ke arah yang benar, mentauhidkan Allah dan mengajarkan kepada anak nya cinta kepada Rasulullah dan cinta kepada ilmu. penting bagi seorang atau calon ibu untuk belajar dan mendidik diri nya sendiri sebelum menikah. Salah satu faktor keberhasilan anak juga adalah mendoakan sang buah hati, Allah berfirman, رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ “Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100). Ini adalah do’a yang bisa dipanjatkan untuk meminta keturunan, terutama keturunan yang sholeh. Dalam Zaadul Masiir (7/71), dijelaskan maksud ayat tersebut oleh Ibnul Jauzi rahimahullah, “Ya Rabbku, anugerahkanlah padaku anak yang sholeh yang nanti termasuk jajaran orang-orang yang sholeh.” Asy Syaukani rahimahullah mengatakan apa yang dikatakan oleh para pakar tafsir, “Ya Rabb, anugerahkanlah padaku anak yang sholeh yang termasuk jajaran orang-orang yang sholeh, yang bisa semakin menolongku taat pada-Mu”. Jadi yang namanya keturunan terutama yang sholeh bisa membantu seseorang semakin taat pada Allah. Doa diatas adalah doa yang di panjatkan Nabi Ibrahim alaihi salam untuk anak nya Nabi Ismail alaihi salam. Diantar lain juga ada doa Nabi Dzakariya alaihi salam, رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ “Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS. Ali Imron: 38). Maksud do’a ini kata Ibnu Katsir rahimahullah, “Ya Rabb anugerahkanlah padaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang sholeh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/54) ًًWallahua'lam Bishawab Penulis : Syafiq Mansur Alkatiri (Alumni Ponpes Madinatul Quran)

Kisah Inspiratif Dari Seorang Ibu

Kisah Inspiratif Dari Seorang Ibu Seorang ibu adalah kunci dari keberhasilan seorang anak, meskipun ayah juga mempunyai andil dalam hal tersebut, tetapi anak lebih sering berinteraksi dengan ibu sejak buaian hingga dia beranjak dewasa. Ibu mendidik seorang anak sejak dia belajar merangkak hingga berjalan, peran nya sangat menentukan keberhasilan anak di masa-masa emas. maka dari…

Pengaruh Besar Teman Baik Dalam Keberhasilan Anak Dalam Belajar Lingkungan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan anak dalam belajar, karena lingkungan yang baik akan memberikan efek positif bagi anak untuk giat belajar dan mencintai ilmu pengetahuan. Maka sebaliknya lingkungan atau teman yang buruk akan menentukan bagaimana kesuksesan anak di masa mendatang. Hal ini selaras dengan Sabna oleh Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa sallam dalam anjuran memilih teman, Beliau shallalaahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545). Nabi Shallallahu 'Alaihi wa sallam juga menasehati kita semua agar berteman dengan orang yang bisa memberikan manfaat atau kebaikan kepada kita مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa) maka dari itu sudah sepatutnya bagi kita sebagai orangtua memperhatikan dengan siapa anak nya bergaul, karena hal tersebut masih menjadi tanggungjawab nya sebagai orangtua. Allah subhanahu wata'ala juga memerintahkan kepada kita pada umumnya untuk bersama dengan orang-orang baik. Allah berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).” (QS. At Taubah: 119). untuk itu, kepada para orangtua perhatikanlah dengan siapa anak-anak kita bergaul karena sekali lagi lingkungan adalah faktor terpenting yang harus diperhatikan untuk kesuksesan anak dalam belajar apabila lingkungan nya baik maka insyaAllah ta'ala anak pun akan baik dan sebaliknya ًًWallahua'lam Bishawab Penulis : Syafiq Mansur Alkatiri (Alumni Ponpes Madinatul Quran)

Pengaruh Besar Teman Baik Dalam Keberhasilan Anak Dalam Belajar

Pengaruh Besar Teman Baik Dalam Keberhasilan Anak Dalam Belajar Lingkungan adalah salah satu faktor penentu kesuksesan anak dalam belajar, karena lingkungan yang baik akan memberikan efek positif bagi anak untuk giat belajar dan mencintai ilmu pengetahuan. Maka sebaliknya lingkungan atau teman yang buruk akan menentukan bagaimana kesuksesan anak di masa mendatang. Hal ini selaras dengan…