Kita semua pasti telah mendengar banyak sekali kisah-kisah tentang kepahlawanan Sultan Muhammad Al-Fatih? Ia adalah Muhammad Al-fatih putra dari Sultan Murad II, ia terkenal akan dengan kepemimpinannya yang sangat visioner.
Ialah orang yang kelak dijanjikan sebagai penakluk konstantinopel, dan benar saja saat umurnya baru menginjak 21 tahun ia berhasil menaklukan konstantinopel pada tahun 1453 M.
Banyak sekali pencapaian keberhasilan yang diperoleh oleh Muhammad Al-Fatih, sehingga tidak bisa kita sebutkan secara satu-satu.
Tentu semua yang ia capai atas berkat dan bantuan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan semua kebaikan yang beliau lakukan. Oleh karena itu, kita akan mengambil pelajaran kehidupan yang sangat berharga dari sosok Muhammad Al-Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel.
1. Ketekunan dalam Mengejar Tuhan
Ketekunan dalam mengejar ilmu dan pahala Allah adalah salah satu aspek yang sangat mencolok dari setiap cerita Muhammad Al-fatih.
Sejak kecil Muhammad Al-Fatih sudah dibekali oleh berbagai ilmu. Mulai dari ilmu agama, politik, militer, matematika, astronomi, dll.
Banyak sekali ilmu yang diperoleh Muhammad Al-fatih sejak kecil. Salah satu ulama terkenal pada zaman itu yang mengajar Muhammad Al-fatih ialah Syaikh Aaq Syamsuddin. Ulama Quran yang dikenal dan dihormati pada zamannya.
2. Semangat Juang Muhammad Al-fatih
Semangat Muhammad Al-Fatih dalam menggapai tujuannya juga patut sebagai contoh yang perlu kita ambil darinya. Setelah mendengar nubuat Nabi yang berbunyi, “Sesungguhnya Konstantinopel akan ditaklukkan. Pemimpin yang menaklukkannya adalah pemimpin yang terbaik dan pasukannya adalah yang terbaik.” Semangat juangnya dalam menaklukkan konstantinopel perlu diteladani oleh seluruh pemuda muslim.
3. Kedisiplinan Dalam Beribadah
Selain dikenal akan kegigihannya dalam belajar serta semangatnya, Muhammad Al-Fatih juga dikenal akan ketakwaannya dalam menjalankan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Walaupun sebagai pemimpin khalifah, ia sama sekali tidak pernah lupa dari sholatnya. Muhammad Al-Fatih menyadari bahwa kekuatan sejati hanya berasal dari Allah.
Sifat kedisiplinan yang dibawakan oleh Muhammad Al-Fatih menjadi pengingat abgi kita semua bahwa dalam mencapai suatu kesuksesan tidak bisa hanya mengandalkan otak, akan tetapi perlunya keridhaan dari Allah Rabb Semesta Alam.
4. Kepemimpinan yang Bijaksana dan Berempati
Sesudah menaklukkan Konstantinopel, Muhammad Al-Fatih juga menunjukkan kemuliaan sifat yang dimilikinya dalam memimpin suatu negara. Ia tidak hanya menghancurkan, tetapi juga membangunkan kembali kota tersebut.
Menjadikan Konstantinopel sebagai pusat kebudayaan, perdagangan, dan ilmu pengetahuan bagi seluruh rakyatnya tanpa memandang bulu.
Sikapnya yang bijaksana ini mencerminkan ajaran islam yang mulia agar selalu mendorong keadilan, kasih sayang, an penghormatan kepada sesama manusia.
5. Keyakinan Bahwa Setiap kemenangan Ada Pada Tangan Allah
Lalu, salah satu pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Muhammad Al-Fatih ialah kekuatan keyakinannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ia memiliki keyakinan kuat bahwa di setiap usahanya harus dilandasi oleh niat yang tulus dan selalu yakin akan bantuan yang akan datang dari Allah. Keyakinan inilah yang membuat Muhammad Al-Fatih tidak mudah menyerah.
Semoga dari apa-apa yang disampaikan dapat menjadi keteladanan bagi kita semua agar tidak mudah menyerah terhadap apa yang kita inginkan dan yang utama adalah setelah kita berikhtiar, kita tinggal bertawakkal kepada Allah subhanahu wa ta’ala meminta yang terbaik bagi kita semua.