Biografi singkat Ibnu Taimiyah
Ia adalah Abu Abbas Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah Al-Harrani, atau yang biasa kita kenal sebagai Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Ia lahir di kota Harran pada tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 661 H. Ibnu Taimiyah sendiri tumbuh dari keluarga yang berilmu. Sang ayah merupakan seorang ulama besar, dan keluarganya terkenal akan keilmuannya.
Ketika Ibnu Taimiyah kecil, keluarganya pindah ke kota Damaskus untuk menghindari invasi dari Kerajaan Mongolia saat itu. Disanalah Ibnu Taimiyah cilik memulai kisah perjalanan menuntut ilmunya.
Ia mulai belajar Al-Quran, Hadits, Ushul Fiqih, dan berbagai ilmu lainnya dari para ulama terkemuka yang berada di Damaskus.
Ketekunannya dalam belajar membuat Ibnu Taimiyah dikenal sebagai salah satu ulama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan Islam pada saat itu, atau bahkan bisa dibilang hingga saat ini.
Pemikirannya yang sangat tegas sering kali membuat Ibnu Taimiyah berhadapan dengan para otoritas pemerintahan dan orang-orang yang tidak suka kepadanya.
Ibnu Taimiyah juga memiliki banyak karya yang telah ia karang. Beberapa karya terkenalnya beliau adalah risalah-risalah yang membela Aqidah Ahlus-sunnah wal-jamaah.
Keteguhan Ibnu Taimiyyah dalam mempertahankan agama Islam dari pengaruh kebid’ahan juga tidak perlu diragukan kembali. Beliau beberapa kali dipenjara dikarenakan keteguhannya dalam menegakkan hukum Islam yang benar.
Setelah menjalani kehidupan yang penuh dengan kisah penuh suka dan duka, akhirnya ia wafat pada tanggal 20 Dzulqa’dah 728 H. beliau meninggal dalam penjara Qal’ah, Damaskus.
Kematiannya membuat seluruh umat Islam kota Damaskus bersedih. Banyak dari para ulama dan Masyarakat yang hadir pada pemakamannya sebagai bentuk penghormatan kepada beliau.
Keteladanan Ibnu Taimiyah
Sosok Ibnu Taimiyah sendiri merupakan contoh ulama yang tidak tergoyahkan dengan berbagai tekanan, baik dari penguasa dan kalangan ulama yang berbeda pendapat dengannya.
Kita diharapkan bisa belajar dari keberanian beliau yang tidak ragu untuk berdiri di pihak kebenaran, meskipun menghadapi rintangan yang sangat besar dalam perjalanannya.
Ibnu Taimiyah yang dikenal akan ketekunannya dalam mempelajari ilmu agama Allah. Ia selalu menggunakan waktunya untuk belajar agar tidak berbuat hal-hal yang mengandung kemaksiatan, meskipun ia berada di dalam penjara ia tetap belajar.
Lalu, dengan berpikiran kritis dan selalu menekankan pentingnya berpegang teguh akan ajaran Allah, maka muncullah sifat keberanian untuk berani mengkritisi mereka yang tidak sejalan dengan ajaran Islam yang secara murni.
Ini semua mengajarkan kepada kita bahwa dalam menerima ilmu harus selalu mendasarkan segala pemikiran dan tindakan pada dalil yang kuat dan shahih.
Kisah dari kehidupan Ibnu Taimiyah menjadi inspirasi bagi para pemuda Islam saat ini, agar selalu mempertahankan ketauhidan kita.
Ibnu Taimiyah mengajarkan kita untuk menegakkan kebenaran, dan menjadi pelajar yang selalu mencari kebenaran bukan keenakan.
Sehingga warisan pemikiran dari seorang Ibnu Taimiyah masih bisa terjaga hingga saat ini dan seterusnya. Semoga Allah senantiasa memberkahinya hingga surganya nanti.