Ia adalah Amir bin Abdullah Al-Jarrah, atau yang dikenal dengan nama Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, salah satu sahabat Nabi yang sangat dihormati. Abu Ubaidah lahir di Mekkah pada tahun 583 M.
Abu Ubaidah bin Al-Jarrah merupakan sahabat yang termasuk dalam golongan as-sabiqun al-awwalun (golongan yang pertama masuk islam). Ia juga dikenal dengan gelar al-ummah (penjaga amanah umat) karena sifatnya yang jujur dan teguh bila diberikan amanah kepadanya.
Sosoknya tidak hanya dikenal sebagai pemimpin militer yang sukses. Akan tetapi juga sebagai individu yang memiliki akhlak mulia. Menjadikannya sebagai teladan umat islam sepanjang masa.
Abu Ubaidah sendiri turut beserta dalam beberapa peperangan dengan nabi seperti di Perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Ketika di perang Uhud, ia menunjukkan kebolehannya dalam bertarung dengan luar biasa.
Kala itu, ia membantu Rasulullah mengeluarkan beberapa serpihan logam dari wajah Rasulullah yang terluka, meskipun resikonya ia juga terluka.
Sepeninggal Rasulullah wafat, ia tetap memainkan perannya dalam setiap perjuangan islam dalam setiap peperangan. Mulai di bawah kepemimpinan Abu Bakar dan Umar bin Khathab.
Ia menjadi komandan pasukan dalam proses penaklukan Syam (Suriah), sebuah wilayah penting dalam ekspansi islam. Menunjukkan betapa ahlinya Abu Ubaidah dalam memimpin sebuah pasukan.
Keteladanan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah
1. Memiliki sifat kejujuran dan selalu amanah dalam setiap apa yang diperintahkan kepadanya. Gelar Al-Amin yang langsung diberikan oleh Rasulullah kepada Abu Ubaidah bin Al-Jarrah menunjukkan betapa jujurnya dan amanahnya Abu Ubaidah dalam menjalankan setiap tugas yang diemban kepadanya.
Rasulullah sendiri sering mempercayakan urusan-urusan penting kepada Abu Ubaidah. Ketika umat islam sedang membutuhkan seseorang yang jujur dan amanah, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah pun menjadi pilihan utamanya. Contohnya saat setelah Rasulullah wafat, ia tetap setia pada perjanjian dan menyerahkan urusan kepemimpinan kepada Abu Bakar.
2. Abu Ubaidah dikenal akan keberanian serta kepemimpinannya dalam mengurus militer islam. Dalam beberapa pertempuran, ia memimpin pasukan islam dengan keberanian dan kecerdikannya.
Salah satu contoh perang dalam kepemimpinannya yaitu ketika perang Yarmuk, dimana pasukan muslim, yang dalam jumlah pasukan islam lebih kecil, mampu mengalahkan pasukan elegan dari kaisar Romawi. Keberaniannya serta keceerdasannya dalam berstrategi memainkan peran kunci dalam perang ini.
Bukan hanya kemampuan dalam pertempuran yang membuat seorang Abu Ubaidah bin Al-Jarrah menjadi orang yang sangat istimewa. Tetapi juga sikapnya yang penuh kasih sayang dan penuh perhatian kepada setiap prajuritnya.
Abu Ubaidah tidak pernah merasa lebih tinggi derajatnya daripada orang lain, ia selalu berusaha untuk hidup sederhana bersama prajurit-prajuritnya, dan memberikan contoh tindakan yang baik, tidak hanya sebagai kata-kata.
3. Memiliki sifat kesederhanaan dan tawadhu di setiap keadaannya. Meskipun Abu Ubaidah merupakan seorang pemimpin yang menduduki posisi tinggi dalam pemerintahan islam, Abu Ubaidah tetap hidup dengan kesederhanaannya.
Sifat rendah hatinya terlihat jelas ketika Umar bin Khathab mengunjungi Abu Ubaidah di Syam. Umar melihat bahwa rumah yang ditempati oleh Abu Ubaidah sangatlah sederhana, hanya berisi sedikit perabotan yang ada di dalam rumah. Lalu, ketik ditanya oleh Umar mengapa tidak mengambil lebih banyak dari ghanimah (rampasan perang), ia hanya menjawab, bahwa ia sudah cukup denga napa yang telah ia punyai saat ini.
Kesederhanaan yang dimiliki oleh Abu Ubaidah bin Al-Jarrah menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak pernah tergiur dengan kenikmatan dunia dan hanya memfokuskan dirinya kepada kehidupan akhirat.
4. Keteguhan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah dalam beragama juga menjadi teladan bagi kita, terutama dalam memegang prinsip-prinsip agama. Dalam setiap Keputusan yang ia ambil, Abu Ubaidah senantiasa berusaha mengikuti petunjuk sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
Abu Ubaidah: Teladan Kaum Muslimin Sepanjang Masa
Abu Ubaidah sebagai salah satu sahabat rasul yang memberikan teladan yang begitu luar biasa bagi umat islam hingga kini. Sikapnya menunjukkan bahwa setiap apapun yang dikerjakan hendaknya selalu ingat bahwa yang utama adalah kehidupan di akhirat.
Setiap kisah-kisah kepemimpinan dan keteguhan iman Abu Ubaidah bin Al-Jarrah memberikan pelajaran penting bagi generasi muslim saat ini untuk selalu menjaga amanah yang diberikan, bersikap adil, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam setiap hal yang dilakukannya.