Pada tahun 711M, seorang panglima muda yang bernama Thariq bin Ziyad melakukan salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah Islam dengan menaklukan Andalusia (sekarang bagian dari spanyol). Ini merupakan pencapaian militer Islam yang tinggi dan mampu memberikan kekhawatiran terhadap Eropa akan besarnya kekuatan militer Islam.
Thariq bin Ziyad diutus oleh Khalifah Bani Umayyah di Damaskus, untuk memimpin pasukan yang menyeberangi selat Gibraltar dan menyerbu wilayah Visigoth yang dipimpin oleh Raja Roderick.
Dengan hanya membawa pasukan sekitar 7.000 tentara, Thariq menghadapi pasukan Visigoth sebanyak 20.000 tentara. Meskipun jumlah pasukan Islam lebih kecil, semangat dan strategi yang dibawakan Thariq membawa kemenangan besar kepada pasukan muslim.
Salah satu taktik brilian dari Thariq bin Ziyad adalah memotivasi pasukannya dengan membakar kapal-kapal yang membawa pasukannya seraya berkata, “Laut di belakang kita, musuh di depan kita, kita tidak punya pilihan selain kemenangan.” Hal ini memastikan kepada pasukannya bahwa tidak ada jalan pulang selain kemenangan.
Perang ini mencapai puncaknya di Pertempuran Guadalete, dimana pasukan Visigoth dikalahkan telak oleh Pasukan Muslimin. Kemenangan ini juga membuka jalan bagi kaum Muslimin untuk masuk ke dalam seluruh wilayah Iberia yang bertahan hingga 1492M.
Thariq bin Ziyad bukan hanya sosok panglima dalam peperangan, tetapi juga menjadi simbol keberanian bagi pasukannya dengan kecerdikan dan tekad yang tidak mudah menyerah. Keberhasilannya membawa nama Islam semakin ditakuti oleh negara-negara bagian barat.
Sumber:
- “History of the Islamic World” oleh John L. Esposito
- “The History of the Arabs” oleh Philip K. Hitti